Solusi Kesehatan Anda

Kesehatan Anda Investasi Paling Berharga!

Sebarkan Pemahaman Tentang Stroke

MASYARAKAT luas harus memahami penyakit stroke, mulai kalangan awam, para medis, petugas administrasi sampai polisi lalu lintas. Semua pihak harus memiliki pemahaman yang sama akan kegawatdaruratan penderita stroke sehingga mampu memberikan iklim kondusif bagi penyelamatan penderita. Gerakan secara menyeluruh hendaknya menjadi perhatian semua kalangan, agar terjadi proses pemahaman yang lebih memasyarakat.
Seluruh lapisan masyarakat akan menyuarakan stroke pada tahap yang paling mendasar. Pada gilirannya masyarakat akan mencari informasi lebih banyak untuk memahami persoalan dari sumber yang paling berkompeten. Dengan demikian akan terjadi penyebarluasan apa itu stroke, bahayanya sekaligus penanganan ketika terjadi serangan.
Sebab berdasarkan pengalaman di lapangan, penyakit stroke membutuhkan perhatian semua pihak. Selain aspek medis juga memerlukan dukungan sektor terkait guna mendukung kelancaran penyelamatan pasien stroke. Hal itu diperlukan untuk menyelamatkan tiga jam pertama sejak serangan stroke yang sangat berharga bagi penderita.
Kalau tiga sampai enam jam pertama sejak serangan stroke dapat diusahakan pertolongan secara tepat akan dapat dihindarkan dari kerusakan jaringan otak. Tiga jam pascaserangan mendadak itu, pasien harus menadapat perawatan medis secara khusus. Keterlambatan akan berakibat vatal, penderita akan mengalami kerusakan jaringan otak yang tidak dapat dipulihkan kembali. Kerusakan total jaringan otak bahkan dapat mengakibatkan kematian bagi penderita.
Semua pihak berkewajiban untuk menyebarluaskan pemahaman kepada masyarakat agar terjadi kesadaran di berbagai lapisan. Masyarakat yang sadar stroke akan mampu memberikan pertolongan pertama sejak terjadi serangan stroke sehingga dapat dihindari keterlambatan.
Periode emas tiga jam setelah serangan penderita stroke harus diselamatkan. Hal itu diperlukan untuk mencegah kerusakan sel-sel otak yang sangat berpengaruh terhadap keselematan penderita. Dalam program pengenalan pada pelayanan dini ini perlu dijelaskan secara sederhana dan mudah dimengeri bahwa apabila seseorang mendapat serangan stroke artinya orang tersebut mendapat serangan pada otak.
Stroke adalah serangan otak, berbeda dengan serangan jantung. Otak merupakan bagian yang paling penting dalam tubuh manusia, bagian yang paling berkuasa, dan bagian yang paling menentukan kehidupan manusia. Otak yang sangat vital bagi manusia justru merupakan bagian paling lemah dan sangat tergantung pada bantuan yang terus menerus dari berbagai sistem yang ada dalam tubuh.
Otak bagian yang paling rawan dan mudah rusak. Kerusakan akan berakibat fatal, yakni kematian. Sedikitnya cacat yang tidak dapat disembuhkan. Untuk itu serangan pada otak harus ditanggapi sebagai gangguan medis yang sangat gawat dan sangat darurat.
Keadaan darurat dan gawat medis itu maka penanganan untuk penderita stroke harus diberi prioritas utama. Didahulukan dari penanganan penderita penyakit lain. Penanganan keadaan darurat stroke tidak dapat ditunda, penanganan dalam keadaan darurat menjadi periode emas. Sesegera mungkin, tiga jam atau enam jam sejak serangan pertama stroke. (djo)

sumber: hupelita.com

Juli 10, 2008 Posted by | Masalah Kesehatan | , , , , , , , , , , , , , | Tinggalkan komentar

7 Tahapan Terapi Stroke Akut

Salah satu komponen krusial dalam penanggulangan stroke adalah upaya terapi stroke fase akut. Paradigma lama memandang terapi stroke akut dengan cara pandang “wait and see”, sehingga penderita yang mengalami serangan stroke dibawa ke rumah sakit hanya jika gejala stroke memberat.Selain menimbulkan beban ekonomi bagi penderita dan keluargannya, stroke juga menjadi beban bagi pemerintah dan perusahan asuransi kesehatan. Selain itu, kecacatan yang ditimbulkan oleh stroke juga dapat mengakibatkan hilangnya penghasilan penderita.


Dari berbagai fakta tersebut menunjukkan bahwa sampai saat ini, stroke masih merupakan masalah utama di bidang neurologi maupun kesehatan pada umumnya. Untuk mengatasi masalah krusial ini, diperlukan strategi penanggulangan stroke yang mencakup aspek preventif, terapi rahabilitasi, dan promotif.
Menurut dr Saiful Islam SpS dari RSUD dr Soetomo Surabaya, dari berbagai studi klinik telah disimpulkan bahwa serangan stroke merupakan keadaan darurat yang harus segera ditangani, sebagaimana penanganan trauma berat atau infark miokard akut. Dengan demikian,”time is brain” merupakan cara pandang yang lebih tepat dalam terapi stroke fase akut.
Bukan hanya itu, terapi trombolitik pada penderita stroke iskemik akut, misalnya hanya dilakukan selang waktu tiga jam sejak terjadimnya serangan stroke. Padahal, keberhasilan terapi stroke akut sangat ditentukan oleh beberapa tahap dan merupakan mata rantai yang saling berkait (“stroke chain survival and recovery”).
Ada tujuh tahapan terapi stroke akut, tahapan tersebut meliputi: pengenalan gejala dan tanda-tanda stroke oleh penderita, keluarga atau orang di sekitar penderita, sistem komunikasi yang baik antara masyarakat dan rumah sakit dan fasilitas pengiriman penderita ke rumah sakit. Berdasarkan hasil penelitian dinyatakan bahwa pelayanan ambulans darurat merupakan komponen paling signifikan yang berhubungan dengan kecepatan penderita stroke tiba di rumah sakit.

Yang tidak kalah pentingnya adalah bagian triage dari instalasi rawat darurat, yang harus segera melakukan evaluasi penderita, termasuk pemeriksaan CT-scan kepala, penentuan diagnosis dan rencana penanganan, dan pengobatan umum termasuk tindakan bedah bila diperlukan.


Ditambahkan Saiful Islam, sebenarnya masih ada satu mata rantai yang juga amat berpengaruh terhadap keberhasilan terapi stroke akut, yaitu perlengkapan atau sarana perawatan akut dan rehabulitasi dini. Dari penelitian yang dilakukan mobilisasi atau latihan dini merupakan faktor terpenting yang berkaitan dengan keberhasilan terapi.
RIS

Stroke merupakan penyakit saraf yang paling sering mengakibatkan cacat dan kematian. Di samping menduduki peringkat utama di antara segolongan penyakit saraf yang mengakibatkan kematian, stroke juga merupakan salah satu dari tiga penyebab utama kematian pada umumnya.
Sampai saat ini, penderita stroke adalah penghuni terbanyak di bangsal atau ruangan pada hampir semua pusat pelayanan rawat inap penderita saraf.

Model perawatan
Selama ini model perawatan terhadap penderita stroke disamakan dengan perawatan terhadap pasien dengan penyakit lain, akibatnya lama perawatan di rumah sakit menjadi lebih panjang. Selain itu penanganan juga menjadi kurang sempurna.stroke akut


Saat ini telah dilakukan berbagai uji coba model perawatan khusus bagi penderita stroke. Antara lain, unit perawatan intensif penderita stroke akut, unit rehabilitasi stroke, serta unit perawatan stroke akut dan rehabilitasi dini.
Dalam penerapan model perawatan khusus bagi penderita stroke, unit ini dikendalikan oleh tim multidispliner yang melibatkan berbagai bidang keahlian, mulai dari dokter spesialis saraf, paramedik, ahli gizi, terapist, pekerja sosial dan bidang-bidang lain yang terkait dengan unit rehabilitasi medik.

Haris Fadilah

Juli 10, 2008 Posted by | Masalah Kesehatan | , , , , , , , | Tinggalkan komentar